Luar Biasa!
Bisnis Drone Bikin Pria Ini Raup Duit Rp 48 Triliun
Jakarta -
Popularitas drone makin melesat. Sekarang sudah banyak orang memiliki drone
untuk sekadar hobi atau keperluan lain, termasuk di Indonesia. Bisnis pembuatan
drone pun makin seksi, bahkan membuat lelaki yang baru berusia 34 tahun ini
jadi miliarder.
Namanya
adalah Frank Wang Tao. Perusahaan yang dirintis pria asal China ini, DJI
Innovations, sekarang disebut-sebut sebagai produsen drone terbesar di dunia.
Tahu drone merek Phantom? DJI Innovations yang membuatnya.
Kesuksesan
DJI Innovations membuat Wang diperkirakan memiliki harta di kisaran USD 3,6
miliar atau di kisaran Rp 48 triliun. Dalam perhitungan 100 orang terkaya dunia
di jagat teknologi, Forbes menempatkannya di posisi ke 54.
Menurut
riset Frost & Sullivan, DJI Innovations kini memegang 70% market share di
bisnis drone untuk consumer. Tahun ini, nilai penjualan mereka diperkirakan
mencapai USD 1 miliar, naik dari USD 500 juta di tahun 2014.
Bulan Mei
lalu, DJI Innovations menerima pendanaan USD 75 juta dari Accel Partners yang
membuat perusahaan itu bernilai sekitar USD 8 miliar. Perusahaan yang dirintis
oleh Wang sejak tahun 2006 dan berkantor pusat di Shenzen, China ini, memang
disebut sebagai salah satu penyebar virus drone sebagai hobi.
"DJI
Innovations yang memulai pasar unmanned aerial vehicle (UAV) sebagai hobi dan
sekarang para pesaingnya coba mengejar," kata analis dari Frost &
Sullivan, Michael Blades yang dikutip detikINET dari Forbes, Senin (10/8/2015).
Frank
mengaku sejak kecil sudah gemar dengan benda berbau pesawat. Lahir tahun 1980,
dia terobsesi dengan helikopter setelah membaca sebuah komik tentang
petualangan helikopter berwarna merah. Ia mengisahkan impianya saat kecil itu,
yaitu memiliki sebuah perangkat terbang yang dilengkapi kamera, yang akan
mengikutinya kemana saja.
Pesawat
tanpa awak memliki bentuk, ukuran, konfigurasi dan karakter yang bervariasi.
Sejarah pesawat tanpa awak adalah Drone target, pesawat tanpa awak yang
digunakan sebagai sasaran tembak. Perkembangan kontrol otomatis membuat pesawat
sasaran tembak yang sederhana mampu berubah menjadi pesawat tanpa awak yang
kompleks dan rumit.
Kontrol
pesawat tanpa awak ada dua variasi utama, variasi pertama yaitu dikontrol
melalui pengendali jarak jauh dan variasi kedua adalah pesawat yang terbang
secara mandiri berdasarkan program yang dimasukan kedalam pesawat sebelum
terbang. (sumber:https://id.wikipedia.org/wiki/Pesawat_tanpa_awak)